Sabtu, 28 September 2019

Move On🙌

Mungkin kita berbeda pendapat mengartikan kata MOVE ON.
Bagiku MOVE ON itu bukan tentang melupakan dia atau semua kenangan tentangnya.
Tetapi MOVE ON itu belajar IKHLAS atas apa yang telah terjadi, yang datang lalu pergi, yang ada lalu hilang, yang bersama lalu sendiri.
Atas takdir yang jauh dari ekspektasi.
Move on itu juga dia yang sanggup bangkit lagi setelah apa yang terjadi.
Entah dia jatuh ditinggal pergi selamanya atau karena ada yang kedua ketiga dan seterusnya.

Hari ini membahas tentang MOVE ON di bulan ke-11 kepergiannya. Ada yang belum tahu kepergian siapa? "Ya iyalah, kita gak tahu Yul, kamu aja gak pernah cerita😌"
Ok, ok, maap manteman, aku sedikit bercerita di sini. Seseorang yang spesial bagiku menjadi korban jatuhnya pesawat **on air pada 29 Oktober tahun kemaren.
Sedih? Pasti. Sakit? Apalagi.
Lalu apa yang kamu lakukan? Percaya bahwa takdir Allah SWT selalu yang terbaik.
Semudah itu? Tidak, hanya saja setiap sedih aku kembali pada-Nya. Berkeluh kesah tentang hati yang ntah bisa dibilang "menerima" kejadian itu atau hanya bisa "pasrah". Tapi menurutku baik, karena pasrah meski belum rela lebih baik daripada aku meraung sampai ke langit ke tujuh meminta dia kembali atau meratapi semua yang terjadi.
Nah, seperti halnya para mommy baru yang baru melahirkan terkena sindrom baby blues, terlepas akibatnya dari ketidaksiapan mental memiliki anak atau karena omongan sekitar yang nyelekit membuat sakit kuping.
Itu juga yang sempat terjadi terhadapku.
Bukan baby blues ya teman-teman, hanya saja stres yang butuh healing karena ketidaksiapan menghadapi kehilangan yang begitu mendadak, tidak ingin makan, tidak bisa tidur, tidak bersemangat.
Belum lagi omongan orang-orang yang bisa bilang "untung belum jadi suami kamu, kalau udah bisa jadi janda muda kamunya".
STOP! Jika ingin bersimpati tidak usah diembel-embeli.
Kalian tidak berada diposisiku, jadi jangan menghakimi. Kalaupun kalian diposisiku entah kalian masih bisa berdiri tegak sepertiku atau tidak.
Setelah sebulan berlalu ada lagi omongan "Move on donk, hidup kamu terus berlanjut, jangan mikirin dia terus, cari yang baru, buka hati".
Helloooowwww, moon maap dah (kok aku jadi Betawi ya?). Aku saja masih bisa berdiri dan bangkit lagi sudah sangat luar biasa, itu udah move on namanya, sudah tidak meratapi lagi. Yah, kalau masalah cari yang baru, membuka hati, itu perkara lain. Karena Yang Maha Membolak-balikkan hati saja belum berkehendak.
Jadi, please, punya mulut itu perlu dijaga.
Udah pada belajar peribahasa semua kan?
"Mulutmu harimaumu."
"Lidah lebih tajam daripada pedang."
Nah, untuk teman-teman yang budiman yang memiliki teman yang kasusnya kurang lebih sama sepertiku, tolong dijaga omongannya ya. Kata-kata seperti yang tadi aku tuliskan bukan lantas membuat dia membaik dan bersemangat, itu akan membuat dia tambah stres. Percayalah, dia punya healing sendiri terhadap tubuhnya. Dia tau kapan akan membuka diri lagi, menerima orang baru dan mungkin bisa menjalin hubungan baru.
Tidak usah mendesak dia, karena desakan teman-teman tak lebih dari tekanan buatnya.
Jadilah teman baik, dengarkan saja, dia hanya butuh teman untuk mendengarkan.
Jika dia meminta saran, berilah saran terbaik dengan cara yang baik.
Dan untuk teman-teman yang mengalami kondisi yang sama seperti yang aku alami "Tetap semangat!"
Tetap percaya "Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan", ayat yang selalu aku percayai kebenarannya.
Tetap lakukan yang terbaik dihidupmu, buat siapapun bangga terhadapmu, apalagi dia yang sudah pergi. Buat dia tersenyum melihatmu diatas sana, senyum bahagia bahwa kamu tetap menjadi kebanggaannya.
Yang mau sharing, silakan...
Ditunggu ya 😊
Kita kuat!
Hanya orang-orang terpilih yang berada dikondisi tertentu.
Ayo manusia pilihan, bangkit!!!

Balai Rakyat, 29 September 2019
09:41

#yujaza #pencintalangit #moveon #ikhlas #babyblues #healing #peribahasa #sharing #kehilangan #bangkit #semangat #manusiapilihan #stop #uda #29Oktober2018 #korban #jatuhpesawat

Jumat, 20 September 2019

(Lucunya) Negeriku Ini

(Lucunya) Negeriku Ini

Hari ini seperti biasa berkomunikasi dg Mama Papa di kampung melalui telpon.
Kabar tak baik ku dengar juga, setelah beberapa hari ternyata disembunyikan dariku.
Papa dalam keadaan kurang sehat, terdengar beliau batuk-batuk di seberang sana.
Dari cerita Papa, menurut keterangan dokter yang memeriksa beliau, batuk tersebut adalah dampak dari debu asap yang tidak baik hasil kebakaran hutan.
Apalah daya anak di rantau mendengar Papanya sakit karena asap yang semakin parah di kampung.
Ingin rasanya menjemput beliau, membawa beliau ke ibukota.
Tapi, 11 12 dengan kampungku sekarang, ibukota tak menjanjikan udara bersih, udaranya juga sudah sangat tercemar.
Hanya berharap beliau segera diberi kesembuhan oleh Yang Maha Penyembuh.
Meminta beliau untuk selalu memakai masker dimanapun berada, termasuk di dalam rumah.
Syafakallahu Pa.
Anakmu rindu.

Cerita lain dari sisi kami masyarakat awam yang setiap tahun kebagian kabut asap yang menggangu kesehatan.
Kami sungguh tak menyangka banyak pihak terutama pemerintah yang menyepelekan masalah ini.
Kalau memang masalah sepele, kenapa terjadi setiap tahun?
Sungguh (lucunya) negeriku ini.
Karena saking sepelenya tidak diprioritaskan.

Pusbang SDM Perhubungan
18 September 2019
22:11

#yujaza #pencintalangit #papa #keluarga #rantau #kabutasap #payakumbuh #sumaterabarat #negeriku #lucu

Minggu, 08 September 2019

Anak Rantau Harus Kuat

Ada rasa "ingin" yang tersirat di lubuk hati ini.
Saat melihat teman-teman yang lain dijemput oleh keluarganya di Pusbang SDM Perhubungan untuk Izin Bermalam (IB).
Tak cukup sampai disitu, saat pulang dengan teman-teman yang lain menggunakan kereta pun hal yang sama kembali terulang.
Di stasiun mereka sudah ditunggu oleh keluarga mereka.
Di jemput oleh senyum bahagia menunggu peluk hangat mereka.
Apalah dayaku seorang anak perantauan yang jauh dari keluarga.
Menanggung rindu di terpa jarak ribuan kilometer.
Mengobati rindu hanya dengan media komunikasi telepon.
Sekarang pun dengan kecanggihan zaman sudah bisa video call.
Namun tetap saja, fisik mereka tak ada di dekatku.
Aku bukanlah wanita manja yang tiba-tiba mengeluh akan ketidakmampuanku.
Aku hanyalah anak yang merindukan pelukan Mama Papa.
Pelukan hangat yang bisa meredakan penat.
Senyuman di wajah tua yang bisa membuat semangat.
Jadi teman-teman, bersyukurlah saat masih berada di dekat keluargamu.
Bisa menikmati waktu kapanpun kau mau.
Saat semuanya jauh, kau harus berbesar hati melihat kehangatan yang tak kau temui.

Stasiun Juanda, 7 September 2019
15:14

#yujaza #pencintalangit
#anakrantau #gadihminang
#ingin #perantauan

Rabu, 04 September 2019

(Lucunya) Negeriku Ini


Halte Monas, 17 Agustus 2018

Antusiasme menyaksikan acara
Monas menjadi tujuan
Tapi kapasitas tak ditambahkan
Prediksi seperti kurang
Penumpukan manusia seperti tak ada habisnya

Transitku senja ini
Butuh perjuangan panjang
Melawan arus
Mereka yang ingin keluar halte

Dan benar
Inilah Indonesia
Tanah tumpah darahku
Dan inilah ibukota
Dengan kekurang elegan dan martabatnya
Memompa tanpa dasar
Melendung atau akan meledak nantinya

Maklum,
Kemajemukan ibukota
Ragam dan penuh keberagaman




Perjalanan pulangku hari itu harus transit halte Monas. Dari kejauhan sudah terlihat penumpukan penumpang di halte yang mau naik transjakarta ataupun yang mau keluar dari halte. Sesak sekali harus transit di sini. Tetapi melihat antusias masyarakat saya bangga. Saya bangga dengan masyarakat Indonesia yang senang mengikuti acara-acara yang menyajikan tema nusantara apalagi acaranya gratis dan bertempat di salah satu ikon kota DKI Jakarta. Ramah dengan masyarakat menengah kebawah. 

#lucunyanegeriini #Indonesia #yujaza #pencintalangit #nusantara #gadisminang #gadisrantau #halte #transJakarta